Korea Selatan Aktifkan Siaran Pembangkitan di Perbatasan, Setelah Pembatalan Pakta Militer dengan Korut

Korea Selatan mengumumkan akan segera mengaktifkan kembali siaran propaganda melalui pengeras suara di perbatasan dengan Korea Utara, sebagai bagian dari langkah pembalasan setelah Pyongyang dilaporkan meluncurkan ratusan balon yang berisi sampah dan kotoran ke wilayah Selatan.

BERITA INTERNASIONAL

Putra Kresna

9/15/20251 min read

white red and blue basketball hoop
white red and blue basketball hoop

Seoul, dikutip dari The Korea Herald, Korea Selatan mengumumkan akan segera mengaktifkan kembali siaran propaganda melalui pengeras suara di perbatasan dengan Korea Utara, sebagai bagian dari langkah pembalasan setelah Pyongyang dilaporkan meluncurkan ratusan balon yang berisi sampah dan kotoran ke wilayah Selatan.

Keputusan ini diumumkan oleh Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan (NSC) pada hari Minggu, menyusul serangkaian provokasi dari Korut. "Operasi siaran di perbatasan akan segera dimulai," sebut NSC dalam sebuah pernyataan, menegaskan bahwa tindakan ini merupakan langkah balasan terhadap "upaya psikologis dan propaganda" dari Korea Utara.

Langkah ini merupakan eskalasi terbaru dari ketegangan yang memanas antara kedua Korea, yang dipicu oleh peluncuran balon dari utara sejak Sabtu malam. Otoritas di Seoul melaporkan bahwa "lebih dari 300 balon" telah diterbangkan dari Korut, dan banyak di antaranya yang membawa "sampah dan kotoran".

Selain mengaktifkan siaran, NSC juga menyatakan akan mengambil tindakan tegas lainnya. "Kami dengan tegas menanggapi serangan balon sampah Korea Utara, dan kami mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan tindakan tidak manusiawi dan rendahnya," tambah pernyataan itu.

Siaran melalui pengeras suara di Perbatasan yang dimiliterisasi (DMZ) merupakan alat propaganda psikologis yang powerful. Siaran tersebut biasanya berisi kritik terhadap rezim Kim Jong-un, berita dunia, dan informasi tentang kehidupan yang lebih makmur di Korea Selatan, yang dianggap sangat mengganggu oleh pemerintah Korut.

Langkah balasan Seoul ini dipandang sebagai upaya untuk memberikan tekanan balik kepada Pyongyang. Seorang pejabat Kementerian Unifikasi menyatakan, "Pemerintah telah memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk melindungi kehidupan dan keselamatan rakyat kita."

Ketegangan akibat balon sampah ini semakin memperburuk hubungan kedua Korea yang sudah sangat tegang. Korea Utara sebelumnya telah mengklaim bahwa peluncuran balon merupakan pembalasan atas aktivis di Selatan yang mengirim balon berisi selebaran anti-Pyongyang, uang dollar, dan perangkat media USB.